Bareksa.com - Tim Analis Bareksa merekomendasikan reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi negara (SBN), yang berpotensi mendapat keuntungan dari potensi penurunan suku bunga acuan di tengah inflasi terjaga rendah serta minat investor asing pada surat berharga negara Indonesia. Di samping itu, emas logam mulia juga berpeluang mendapatkan dorongan seiring dengan nilai tukar dolar AS yang melemah dan potensi resesi di AS.
Reksadana pertama yang menjadi rekomendasi adalah Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II (MIDO2). Reksadana pendapatan tetap ini berisikan obligasi pemerintah berdurasi menengah hingga panjang, dan menjadi rekomendasi karena sensitif terhadap suku bunga. Dengan adanya tren penurunan inflasi dan potensi penurunan suku bunga, produk ini bisa menghasilkan capital gain yang menarik.
Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II
Kemudian, reksadana yang juga menjadi rekomendasi adalah Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A dan Trimegah Dana Tetap Syariah yang memiliki komposisi obligasi negara berdurasi pendek hingga menengah. Kedua reksadana ini memiliki fluktuasi lebih rendah daripada MIDO2 sehingga cocok untuk investor yang mengedepankan stabilitas portofolio. Tim Analis Bareksa memperkirakan kedua produk ini bisa menikmati tambahan imbal hasil sebesar 0,6-1% apabila terjadi penurunan suku bunga acuan sebesar 1 %.
Beli Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A
Sementara itu, sentimen yang mendukung kinerja pasar obligasi termasuk masih tingginya ketidakpastian global akibat kejatuhan bank-bank di Eropa dan AS. Sehingga, investor global mencari tempat perlindungan investasi di obligasi negara berkembang yang memiliki fundamental baik seperti Indonesia.
Beli Trimegah Dana Tetap Syariah
Maka dari itu, investor asing mengakumulasi obligasi negara Indonesia sebesar Rp57,4 triliun mulai dari 1 Januari 2023 hingga 4 April 2023 dan Rp19,3 triliun dalam sebulan terakhir. Hal tersebut juga mengakibatkan penguatan nilai tukar Rupiah yang diperdagangkan di bawah level Rp15.000 per dolar AS.
Real Yield Obligasi Indonesia Menjadi Salah Satu Terbaik dari Negara Berkembang
Sumber: Bloomberg
Menariknya pasar obligasi Indonesia tercermin dari real yield, yaitu imbal hasil obligasi dikurangi tingkat inflasi. Semakin tinggi real yield, semakin menarik obligasi negara bertenor 10 tahun yang menjadi acuan.
Rekomendasi Reksadana Pendapatan Tetap
Nama Produk | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Bulan | 1 Januari 2023 - 5 April 2023 | ||
Rp 526,67 Miliar | 1,40% | 2,22% | |
Rp 2,06 Triliun | 1,35% | 2,36% | |
Rp 35,18 Miliar | 0,81% | 1,79% | |
Rp 590,08 Miliar | 1,19% | 2,04% | |
Rp 67,27 Miliar | 1,39% | 2,02% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, per 5 April 2023
Melengkapi portofolio investor, Tim Analis Bareksa juga merekomendasikan emas di tengah pelemahan mata uang Dolar AS serta adanya potensi resesi di AS. Kondisi ini membuat harga emas diproyeksikan menguat setelah pada minggu lalu harga emas sempat menyentuh kembali di level US$2.035/troy ons. Bareksa masih cukup optimis harga emas dari Treasury dan Pegadaian akan mencapai ke level Rp1,2 -1,3 juta per gram tahun ini.
Investasi Emas, Klik di Sini
Perlu diingat, investasi mengandung risiko, sehingga Smart Investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas,klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.